Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Rabu, 08 Mei 2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala bimbingan dan penyertaan-Nya, sehingga makalah
perkembangan hewan dengan judul Organogenesis Derivat Mesoderm dan
Endoderm dapat selesai tepat pada
waktunya.
Sebagaimana pepatah
mengatakan bahwa tiada gading yang tidak retak, begitupula makalah ini tidak
luput dari kekurangan, maka tegur sapa yang bersifat membangun selalu dinanti.
Makassar,
9 April 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Organogenesis adalah
suatu proses pembentukan organ yang berasal dari tiga lapisan germinal embrio yang telah
terbentuk terlebih dahulu pada tahap gastrulasi. Masing- masing lapisan yaitu
ektoderm, mesoderm dan endoderm akan membentuk suatu bumbung yang akan berkembang menjadi sistem organ tertentu
yang berbeda namun berkaitan satu dengan yang lain. Pada organogenesis juga
terjadi tahap pertumbuhan akhir embrio yaitu penyelesaian secara halus bentuk
definitif menjadi ciri suatu individu (Anonim,
2011).
Lapisan-lapisan
tersebut berkembang menjadi turunan jaringan dan organ masing-masing pada saat
dewasa. Misalnya lapisan Ektoderm akan
berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit),
rambut dan alat indera. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot,
rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran
darah dan alat ekskresi seperti ren. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi
menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo.
Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam
pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm
dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak
mata. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar
pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh
dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada
makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang
keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata (Anonim, 2011).
I.2
Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini
meliputi :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan
organogenesis
2. Mengetahui
tahapan organogenesis
3. Mengetahui
turunan derivat dari mesoderm
4. Mengetahui
turunan derivat dari endoderm
5. Mengetahui
faktor yang mempengaruhi proses organogenesis
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian
Organogenesis
Dalam
perkembangan hewan, organogenesis (organo-genesis berasal dari kata Yunani
όργανον yaitu dengan mana yang bekerja", dan γένεσις "asal,
penciptaan, generasi") adalah proses dimana ektoderm, endoderm, dan
mesoderm berkembang menjadi organ-organ internal organisme. Organ-organ internal
memulai pembangunan pada manusia dalam 3 sampai minggu ke-8 di dalam rahim.
Lapisan dalam organogenesis dibedakan menjadi tiga proses: lipatan, perpecahan,
dan kondensasi. Mengembangkan selama tahap awal pada hewan chordata adalah
tabung saraf dan notochord. Semua hewan vertebrata memiliki proses pembentukan
gastrula dengan cara yang sama. Vertebrata mengembangkan pial neural yang
membedakan ke dalam banyak struktur, termasuk beberapa tulang, otot, dan
komponen dari sistem saraf perifer (Anonim, 2011).
Organogenesis adalah
proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali dari
pembentukan embrio (bentuk
primitif) menjadi fetus (bentuk
definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan rupa yang
spesifik bagi keluarga hewan dalam satu species. Organogenesis mencangkup
proses transformasi atau perubahan bentuk serta proses diferensiasi prosesyang terjadi secara terus menerus pada sel,
jaringan untuk membentuk struktur yang spesifik. Diferensiasi sel terjadi melalui
interaksi sel yang diperantarai oleh molekul signalling yang bervariasi. (Anonim,
2011)
Organogensisi dimulai akhir minggu
ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka
cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya
embryo disebut fetus (Anonim, 2011).
Organogenesis terdiri dari dua
periode, yaitu pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir. Pada periode
pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi
bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk
definitif. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu
spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk
definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode ini embryo
mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan
psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu (Anonim, 2011).
Gambar 1 : Proses Organogenesis
II. 2
Tahap-tahap Organogenesis
Dalam berlangsungnya
proses organogenesis memiliki dua periode atau tahapan yaitu (Anonim, 2012) :
a.
Periode pertumbuhan antara
Pada periode ini
terjadi transformasi dan diferensiasi bagian – bagian tubuh embrio sehingga
menjadi bentuk yang definitif, yang khas bagi suatu spesies. Seperi pada katak
adanya tingkat berudu.
b.
Periode Pertumbuhan akhir
Periode pertumbuhan
akhir adalah periode penyelesaian bentuk definitif menjadi suatu bentuk
individu (pertumbuhan jenis kelamin, roman / wajah yang khas bagi suatu
individu). Namun pada aves, reptil dan mamalia batas antara periode antara dan
akhir tidak jelas.
Organogenesis yaitu
proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia).
Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio
pada fase gastrula yaitu (Anonim, 2012):
·
Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi
menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat
indera.
·
Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi
menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium),
alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
·
Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi
menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo.
Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam
pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm
dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak
mata.
Gambar 2 : Penurunan 3 lapis Daun
Kecambah
Gambar 3 : Skema diferensiasi tiga
lapisan daun kecambah
II.
3 Turunan Mesoderm
Mesoderm
adalah lapisan nutfah ktiga yang terbentuk, tetapi merupakan sumber bagian
terbesar zat hidup dalam organisme. Seluruh otot, jaringan- jaringan ikat padat
(tulang, Kartilago dan serat), darah dari pembuluh-pembuluhnya, serta
mesenterium tipis yang menghubungkan hampir semua organ dalam ke dinding tubuh,
(Nurhayati, 2004).
Dalam organogenesis ada
2 hal yang perlu dicatat (Nurhayati, 2004):
1. Setiap
embrio mengalami embriogenesis dengan menempuh tahap-tahap embriogenesis yang
dimiliki leluhur secara evolusi.
2. Berhubung
dengan rekapitulasi pertumbuhan di atas ada beberapa bagian tubuh embrio yang
pada suatu ketika berkembang lalu susut dan hilang, atau berubah letak dan
peranan dan dibandingkan dengan asal-usul susut dan tak berperanan tapi jadi
berkembang.
Alat tubuh berasal dari
bumbung ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Pada awal organogenesis terjadi
diferensiasi pada bumbung mesoderm (Nurhayati, 2004):
a.
Epimere
Bagian sklerotome
memisahkan diri dari somit yang berupa sekelompok sel mesenkim. Kelompok sel
mesenkim ini membentuk tulang belakang yang menyelaputi notochord dan bumbung
neural. Somit kemudian kembali menyusun diri menjadi bumbung yang terdiri dari
dua bgaian, yaitu :
1.
dermatome, sebelah luar
2.
myotome, sebelah dalam
Rongga yang terbentuk
disebut myocoel sekunder. Dermatome menghasilkan mesenkim yang akan berpindah
ke bawah epidermis membentuk lapisan dermis.
b.
Mesomere
Mesomere dibedakan
menjadi dua area yaitu :
1.
Genital ridge, yang mengandung sel-sel
untuk membentuk gonad. Sel-sel induk benih (primordium germ cell) datang ke
dalam dari kantong yolk untuk jadi gamet.
2.
Nephrotome, yang tumbuh menjadi ginjal
dan saluran-salurannya.
c.
Hypomere
Berupa somatic mesoderm
dan splanchnic mesoderm yang akan menumbuhkan kantung insang di daerah pharynx forgut dan menumbuhkan
selaput rongga tubuh yang mengikat pericardium, pleura, peritoneum dan
mesentorium dari mesoderm.
Gambar 4 :
Pembagian Mesoderm
Adapun turunan
mesoderm meliputi (Nurhayati, 2004) :
·
Mesoderm korda : mesoderm aksial
Turunan
mesoderm ini pada organisme dewasa disubtitusi oleh kolumna vertebrata. Dimana
kolumna vertebralis dibangun oleh sklerotom dari somit. Fungsinya
secara khusus yaitu membentuk notochord atau sumbu tubuh yang berfungsi sebagai
penyokong tubuh itu sendiri.
Gambar
5 : Mesoderm Aksial
·
Mesoderm paraksial : somit =epimel =
segmental
Turunan mesoderm ini akan membentuk
jaringan ikat tubuh, tulang otot, tulang rawan, dan dermis. Diferensiasi
mesoderm Dorsal ( Paraksial ) ada yang bersifat segmental maupun yang tidak,
tergantung pada hewannya. Beberapa contoh Diferensiasi dari mesoderm dorsal (paraksial) adalah
sebagai berikut:
1.
Pada Ayam dan burung
Disebut juga mesoderm segmental . Sel-sel mesoderm (yang tidak membentuk
notochord) menyebar ke arah lateral membentuk lempengan yang tebal disebut dengan
mesoderm paraksial (terlentang sepanjang kedua sisi notochord dan bumbung
neural). Sementara daerah unsure primitive memendek dan bumbung neural terbentuk.
Dari mesoderm paraksial terpisah balok-balok berbentuk segitiga yang disebut
somit. Somit pertama dibentuk pada
bagian interior dari embrio, dan somit-somit baru dibentuk dibelakang secara
teratur. Sel-sel yang menyusun somit
sangat mampat dan tersusun atas suatu epitel. Perkembangan selanjutnya sel-sel
pada bagian ventral dari somit bermitosis (kehilangan sifat epithelnya) dan
menjadi mesenkim (kendur), daerah ini disebut sklerotum. Sel-sel mesenkim akan bermigrasi ke arah
bumbung neural dan notochord menjadi kondrosit akan membangun rangka
tubuh. Selanjutnya sel-sel sklerotum
memisahkan diri dari somit. Sisa-sisa sel-sel somit membentuk suatu tabung
padat berlapis-lapis. Lapisan dorsal disebut Dermaton (membentuk jarikat kulit/
dermis). Lapisan dalam disebut miotom (
sel-selnya membentuk otot membentuk otot serat lintang dari punggung dan
anggota tubuh)
2.
Pada Manusia
Tidak bersegmen, merupakan tempat terjadinya proses pembentukan Otot.
Dimana pembentukan otot melaui
proses yang disebut Myogenesis yang secrara ringkasnya yaitu dibentuk dari sel
mesenkim membentuk mioblast (sel otot). Terdiri dari 4 tingkatan yaitu sel
(somit) sebagai precursors, sel ini mengalami proliferasi membentuk
populasi sel otot, diferensiasi membentuk protein spesifik, dan menjadi sel
otot yang matang. Adapun untuk pembentukan otot rangka miotom yang berjejer
sepasang-sepasang terbentang di kedua sisi vertebrae dimana setiap miotom membentuk 2 daerah otot
pada trncus dimana daerah dorsal (epaxial) serta daerah ventral yang dinamakan hypaxial. Untuk otot anggota terbagi atas dua yaitu yang
berasal dari sel-sel mesenkim (dari miotom) dan miotom berasal dari bagian luar
Pre-cartilage rangka dalam kuncup anggota. Kemudian otot pada
kepala berasal dari miofom dan berasal dari Pre-chorda. Lalu otot lidah
itu tumbuh dari daerah pharynx.
Untuk
beberapa jenis otot lain seperti otot jantung tumbuh dari lapisan
splanknopleura serta otot polos yang berasal dari dermaton dan kemudian membina otot
polos cutis dan subcutis
·
Mesoderm intermedier
Turunan
mesoderm ini akan membentuk system urogenital dimana diferensiasinya meliputi
pembentukan pembentukan ginjal yang
sebelumnya dimulai dengan pembentukan nefros dimana pada ikan primitif
dinamakan Pronefros sedangkan pada ikan
kelas tinggi serta amphibia dinamakan mesonefros kemudian pada bangsa Aves dan mamalia, bukan lagi
didalam bentuk nefron tetapi nefron-nefron tersebut sudah membentuk organ
berupa ginjal atau ren. Adapun pembentukan dari jenis-jenis ginjal mahkluk
hidup yaitu sebagai berikut:
I.
PRONEFROS
·
Dibentuk dari segmen-segmen nefrotomi
·
Sel-sel nefrotom berpisah dan membentuk
rongga yaitu nefrocoel
·
Tubulus pronefros dibentuk dari nefrotom
yang mengandung nefrocoel serta bermuara dan berhubungan dengan coelom melalui
nefrostom
·
Pada ujung saluran pronefros yang
lainnya bersatu membentuk ductus pronefros
·
Ductus pronefros memanjang ke arah
posterior dan bersatu dengan kloaka
·
Glomerulus merupakan suatu gulungan
pembuluh darah sebagai cabang dari aorta dorsal berhubungan dengan corong dekat
nefrostom
·
Kemudian masuk melalui nefrostom ke
dalam pronefros untuk kemudian dialirkan ke kloaka.
II.
MESONEFROS
·
Tubulus mesonefros dibentuk dari
nefrotom bagian posterior dari daerah pronefros
·
Tubulus mesonefros berhubungan dengan
ductus pronefros
·
Ductus pronefros sekarang disebut ductus
mesonefros atau ductus wolff
·
Pembentukan tubulus mesonefros diinduksi
oleh ductus pronefros, sewaktu ductus pronefros tumbuh memanjang ke arah
posterior tubuh
·
Aorta dorsalis membuat cabang pembuluh
darah yang menggelung membentuk glomerulus yang berhubungan dengan ductus
mesonefros
·
Bagian tubulus yang berhubungan dengan
gomerulus akan berinvaginasi membentuk kapsula bowman
·
Pada daerah dekat dengan daerah dimana
ductus mesonefros bersatu dengan kloaka, tumbuh suatu tonjolan yaitu tonjolan
ureter
·
Tunas ureter tumbuh melebar dan
bercabang masuk ke dalam posterior dari mesonefros yang merupakan bakal
metanefros
·
Tunas ureter menginduksi jaringan
nefrogenik metanefros yang membentuk tubulus metanefros.
Gambar 6 :
Perkembangan Ginjal Manusia
·
Mesoderm lateral ventral : hipomer
Turunan
mesoderm ini akan membentuk system sirkulasi, permukaan rongga tubuh, dan
komponen anggota tubuh serta pertumbuhan anggota gerak, adapun pertumbuhan dari
derivate mesoderm lateral tersebut adalah sebagai berikut:
•
Pembentukan
Sel-sel
mesoderm somatic di bawah ectoderm mengalami proliferasi yakni :
ü Kerucut
(urodela)
ü Dayung
(mamalia, ayam, ikan)
ü Pada
: ikan , Anura, Reptilia, Burung dan Mamalia permukaan yang membentuk tonjolan
ditutup oleh suatu penebalan ectoderm pematang ectoderm.
ü Terdapat
suatu ketergantungan AER dan mesoderm tunas anggota tubuh
ü Kalau
mesoderm tunas tidak ada maka AER tidak akan terbentuk
ü Sebaliknya
bila AER tidak ada maka mesoderm tidak akan tumbuh
Mesoderm
mempunyai dua sumber untuk membentuk anggota tubuh yaitu :
a.
Mesoderm somatic
b.
Sel-sel soma
§ Mesoderm
somatic dan sel-sel somit bermigrasi ke daerah bakal anggota tubuh dan
berkembang menjadi otot anggota tubuh
§ Seiring
memanjangnya tunas , sel-sel bakal tulang rawan menempati bagian tengah
§ Tunas
anggota tubuh kemudian berubah dari bentuk dayung (kerucut) menjadi berbentuk
anggota tubuh sebenarnya
§ Bentuk
anggota tubuh dicapai karena terjadi tumbuh secara diferensial dan di Bantu
dengan kematian sel.
§ Sebagian
lagi membina tulang hyoid
·
Mesoderm kepala : somitomer
Turunan
mesoderm ini akan membentuk otot pada wajah atau muka.
Gambar 7 : Proses Pembentukkan
Jantung
II.
4 Turunan Endoderm
Pada gastrula bundar,
archenterons langsung akan menjadi lumen bumbung endoderm, yang akan
membina metenteron (saluran pencernaan
primitif). Metenteron dibagi atas tiga daerah yaitu foregut (metenteron depan),
midgut (tengah) dan nindgut (belakang) (Anonim, 2011).
Pada
lapisan endoderm, turunnya akan membentuk :
·
Lapisan epitel seluruh saluran
pencernaan mulai faring sampai rectum.
·
Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya
hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang mengandung enzim dlam esophagus,
gaster dan intestium.
·
Lapisan epitel paru atau insang.
·
• Kloaka yang menjadi muara ketiga
saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin (ductus genitalis).
·
• Lapisan epitel vagina, uretra, vesika
urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.
1. Pembentukan
saluran pencernaan
Saluran pencernaan primitif terbagi menjadi 3
bagian, yaitu usus depan (fore gut), usus tengah (mid gut), dan usus belakang
(hind gut).
·
Usus depan: terbentuk oleh adanya
pelipatan endodern atap arkenteron bagian anterior, yang akan diikuti oleh
mesoderm splanknik. Usus depan akan menjadi rongga mulut, faring, esofagus, lambung
dan duodenum.
·
Usus tengah: daerah arkenteron antara
usus depan dan usus belakang.
Usus tengah akan menjadi yeyunum, ileum dan kolon .
Usus tengah akan menjadi yeyunum, ileum dan kolon .
·
Usus belakang: terbentuk oleh adanya
pelipatan endodern atap arkenteron bagian posterior, yang akan diikuti oleh
mesoderm splanknik.
Usus belakang akan menjadi rektum dan kloaka atau anus
Epitel saluran pencernaan terbentuk dari endoderm, kecuali epitel mulut dan anus – dari ektoderm.
Usus belakang akan menjadi rektum dan kloaka atau anus
Epitel saluran pencernaan terbentuk dari endoderm, kecuali epitel mulut dan anus – dari ektoderm.
Jaringan-jaringan/
struktur-struktur lain penyususn saluran pencernaan dibentuk oleh mesoderm
splanknik.
2. Pembentukan
mulut
Mulut terbentuk
pada bagian anterior usus depan. Invaginasi ektoderm (= lekuk stomodeum)
yang diikuti dengan evaginasi endoderm usus depan menyebabkan terbentuknya keping
oral. Keping oral makin lama makin menipis, akhirnya pecah → menjadi lubang
mulut.
3. Pembentukan
anus
Anus
terbentuk pada bagian posterior usus belakang. Invaginasi ektoderm (= lekuk
proktodeum) yang diikuti dengan evaginasi endoderm usus belakang
menyebabkan terbentuknya keping anal. Keping anal makin lama makin
menipis, akhirnya pecah → menjadi lubang anus.
4. Pembentukan
hati
Tunas
(divertikulum) hati timbul sebagai evaginasi ke arah ventaral dari endoderm di
antara bakal lambung dan duodenum. Tonjolan endoderm tersebut dilapisi oleh
mesenkim dan mesoderm splanknik. Tunas hati kemudian bercabang-cabang membentuk
hati, percabangan bagian distal membentuk sel-sel parenkim sekretori, bagian
proksimal membentuk sel-sel duktus hepatikus.
Ø Sel-sel
hati (perenkim hati) dan sel-sel duktus hepatikus terbentuk dari endoderm
Ø Jaringan-jaringan
lain dari hati dibentuk oleh mesenkim dan mesoderm splanknik.
Ø Dari
bagian akar tunas hati timbul tonjolan yang lain, yaitu tunas kantung empedu.
Gambar 9. Perkembangan hati dan
pankreas manusia.
5. Pembentukan
pankreas
Pankreas
tunggal berasal dari dua buah tonjolan endoderm di dekat tunas hati (1
diventral dan 1 di dorsal). Kedua tonjolan tersebut kemudian bercabang-cabang
dan berfusi membentuk pankreas tunggal.
Ø Sel-sel
pankreas sekretori (asini pankreas) dan sel-sel duktus pankreatik dibentuk dari
sel-sell endodermal
Ø Pulau-pulau
Langerhans dibentuk dari sel-sell endodermal. Pada awal perkembangannya,
kelompok sel-sel endodermal ini menjadi terpisah dan terperangkap dalam
mesoderm di antara asini pankreas.
Ø Kelompok-kelompok
tersebut termodifikasi menjadi sel-sel pulau Langerhans. Di dalam pankreas
manusia dewasa terdapat 200.000 sampai 1.800.000 pulau Langerhans.
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø
Ø
Gambar 10. Pembentukan asini pankreas dan sebuah pulau
6. Pembentukan
trakea dan paru-paru
Pembentukan trakea dan paru-paru berkaitan dengan
saluran pencernaan.
Pada usus depan di perbatasan faring dan esofagus terjadi evaginasi endoderm ke arah ventral membentuk lekuk laringotrakea.
Pada usus depan di perbatasan faring dan esofagus terjadi evaginasi endoderm ke arah ventral membentuk lekuk laringotrakea.
v Lekuk
laringotrakea memanjang, kemudian memisahkan diri dari usus depan dan akan
tumbuh ke arah posterior sebagai trakea yang terletak di sisi ventral esofagus.
Endoderm yang berasal dari usus depan membentuk bagian epitel trakea, sedangkan
tulang rawan, jaringan ikat dan ototnya berasal dari mesenkim disekitarnya.
v Sementara
memanjang, kedua ujung trakea menggelembung → menjadi tunas paru-paru.
v Mesoderm
akan menginduksi tunas paru-paru untuk terus tumbuh dan membentuk percabangan
bronkus dan bronkiolus. Di akhir percabangan, epitel akan menipis dan
terbentuklah alveolus.
v Epitel
bronkus sampai dengan alveolus terbentuk dari endoderm, demikian pula dengan
kelenjar-kelenjarnya; sedangkan jaringan ikat dan otot pada paru-paru terbentuk
dari mesenkim. Pleura yang membungkus paru-paru berasal dari mesoderm
splanknik.
Gambar 11. Perkembangan sistem respirasi manusia.
Gambar 11. Perkembangan sistem respirasi manusia.
II.
5 Faktor yang mempengaruhi organogenesis
Seperti
halnya tumbuhan dan hewan, perkembangan pada manusia dipengaruhi oleh beberapa
faktor meliputi (Anonim, 2012) :
1. Gen
Gen adalah materi genetik yang
mengatufat suatu individu. Sifat anak didapat dari kedua orang tuanya. Sifat
orang tua yang diturunkan kepada anaknya, sebagian berasal dari ayah dan
sebagian berasal dari ibu. Sifat-sifat ini bisa bersifat morfologi dan
fisiologis. Bahkan, ada penyakit yang diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
2. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh kepada
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Contohnya cahaya matahari dan air.
Matahari berguna untuk pertumbuhan tulang dan air sebagai pelarut dalam tubuh
kita. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan
pada manusia
3. Nutrisi
Nutrisi amat dibutuhkan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi yang dibutuhkan berasal dari
makanan sehari-hari. Nutrisi yang kita butuhkan terdiri atas karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral.
4. Hormon
Hormon adalah salah satu faktor
internal selain gen yang mempengaruhi pertumbuhan. Hormon yang paling
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan adalah hormon somatotropin.
Orang yang kelebihan hormon ini akan menderita gigantisme dan orang yang
kekurangan hormon ini akan menderita kretinisme.
BAB
III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat ditarik dari materi yaitu :
1.
Organogenesis merupakan pembentukan
organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk
primitif) menjadi fetus (bentuk definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi
memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu species
2.
Tahap-tahap organogenesis ada dua yaitu
:
·
Periode Pertumbuhan akhir adalah periode
penyelesaian bentuk definitif menjadi suatu bentuk individu (pertumbuhan jenis
kelamin, roman / wajah yang khas bagi suatu individu). Namun pada aves, reptil
dan mamalia batas antara periode antara dan akhir tidak jelas.
·
Periode pertumbuhan antara adalah periode
ini terjadi transformasi dan diferensiasi bagian – bagian tubuh embrio sehingga
menjadi bentuk yang definitif, yang khas bagi suatu spesies. Seperi pada katak
adanya tingkat berudu.
3.
Turunan mesoderm meliputi chordamesoderm
atau mesoderm aksial, mesoderm paraaksial, mesoderm lateral, mesoderm kepala
dan mesoderm intermediet
4.
Turunan endoderm akan membentuk
v Lapisan
epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
v Kelenjar-kelenjar
pencernaan misalnya hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang mengandung
enzim dlam esophagus, gaster dan intestium.
v Lapisan
epitel paru atau insang.
v Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran:
pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin (ductus genitalis)
v Lapisan
epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
organogenesis meliputi gen, lingkungan, nutrisi dan hormon.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2011, Organogenesis, http://aryaarsyad.blogspot.com/2011/04/makalah-organogenesis.html,
diakses pada hari Selasa 09 April 2013 pukul 09.50 WITA.
Anonim,
2011, Organogenesis Sistem Urogenital,
http://maslimpedia.blogspot.com/2011/11/organogenesis-sistem-urogenital.html,
diakses pada hari Selasa 9 April 2013 pukul 11.30 WITA
Anonim,
2012, Tahapan Organogenesis, http://cahyadiblogsan.blogspot.coml,
diakses pada hari Selasa 9 April 2013 pukul 10.00 WITA.
Nurhayati, A. 2004. Diktat Perkembangan Hewan. FMIPA: ITS