Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Rabu, 08 Mei 2013




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala bimbingan dan penyertaan-Nya, sehingga makalah perkembangan hewan dengan judul Organogenesis Derivat Mesoderm dan Endoderm  dapat selesai tepat pada waktunya.
Sebagaimana pepatah mengatakan bahwa tiada gading yang tidak retak, begitupula makalah ini tidak luput dari kekurangan, maka tegur sapa yang bersifat membangun selalu dinanti.




















                                                                                    Makassar, 9 April 2013






                                                                                                   Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Organogenesis adalah suatu proses pembentukan organ yang berasal dari  tiga lapisan germinal embrio yang telah terbentuk terlebih dahulu pada tahap gastrulasi. Masing- masing lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm akan membentuk suatu bumbung yang  akan berkembang menjadi sistem organ tertentu yang berbeda namun berkaitan satu dengan yang lain. Pada organogenesis juga terjadi tahap pertumbuhan akhir embrio yaitu penyelesaian secara halus bentuk definitif menjadi ciri suatu individu (Anonim, 2011).
Lapisan-lapisan tersebut berkembang menjadi turunan jaringan dan organ masing-masing pada saat dewasa. Misalnya  lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata (Anonim, 2011).

I.2 Tujuan
            Adapun tujuan penyusunan makalah ini meliputi :
1.     Mengetahui apa yang dimaksud dengan organogenesis
2.    Mengetahui tahapan organogenesis
3.    Mengetahui turunan derivat dari mesoderm
4.    Mengetahui turunan derivat dari endoderm
5.    Mengetahui faktor yang mempengaruhi proses organogenesis

















BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Organogenesis
Dalam perkembangan hewan, organogenesis (organo-genesis berasal dari kata Yunani όργανον yaitu dengan mana yang bekerja", dan γένεσις "asal, penciptaan, generasi") adalah proses dimana ektoderm, endoderm, dan mesoderm berkembang menjadi organ-organ internal organisme. Organ-organ internal memulai pembangunan pada manusia dalam 3 sampai minggu ke-8 di dalam rahim. Lapisan dalam organogenesis dibedakan menjadi tiga proses: lipatan, perpecahan, dan kondensasi. Mengembangkan selama tahap awal pada hewan chordata adalah tabung saraf dan notochord. Semua hewan vertebrata memiliki proses pembentukan gastrula dengan cara yang sama. Vertebrata mengembangkan pial neural yang membedakan ke dalam banyak struktur, termasuk beberapa tulang, otot, dan komponen dari sistem saraf perifer (Anonim, 2011).
Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus (bentuk definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu species. Organogenesis mencangkup proses transformasi atau perubahan bentuk  serta proses diferensiasi  prosesyang terjadi secara terus menerus pada sel, jaringan untuk membentuk struktur yang spesifik. Diferensiasi sel terjadi melalui interaksi sel yang diperantarai oleh molekul signalling yang bervariasi. (Anonim, 2011)
Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus (Anonim, 2011).
Organogenesis terdiri dari dua periode, yaitu pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode ini embryo mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu (Anonim, 2011).











Gambar 1 : Proses Organogenesis

II. 2 Tahap-tahap Organogenesis
Dalam berlangsungnya proses organogenesis memiliki dua periode atau tahapan yaitu (Anonim, 2012) :
a.         Periode pertumbuhan antara
Pada periode ini terjadi transformasi dan diferensiasi bagian – bagian tubuh embrio sehingga menjadi bentuk yang definitif, yang khas bagi suatu spesies. Seperi pada katak adanya tingkat berudu.
b.        Periode Pertumbuhan akhir
Periode pertumbuhan akhir adalah periode penyelesaian bentuk definitif menjadi suatu bentuk individu (pertumbuhan jenis kelamin, roman / wajah yang khas bagi suatu individu). Namun pada aves, reptil dan mamalia batas antara periode antara dan akhir tidak jelas.
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula yaitu (Anonim, 2012):
·         Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
·         Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
·         Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.

















Gambar 2 : Penurunan 3 lapis Daun Kecambah
Gambar 3 : Skema diferensiasi tiga lapisan daun kecambah
II. 3 Turunan Mesoderm
            Mesoderm adalah lapisan nutfah ktiga yang terbentuk, tetapi merupakan sumber bagian terbesar zat hidup dalam organisme. Seluruh otot, jaringan- jaringan ikat padat (tulang, Kartilago dan serat), darah dari pembuluh-pembuluhnya, serta mesenterium tipis yang menghubungkan hampir semua organ dalam ke dinding tubuh, (Nurhayati, 2004).
Dalam organogenesis ada 2 hal yang perlu dicatat (Nurhayati, 2004):
1.    Setiap embrio mengalami embriogenesis dengan menempuh tahap-tahap embriogenesis yang dimiliki leluhur secara evolusi.
2.    Berhubung dengan rekapitulasi pertumbuhan di atas ada beberapa bagian tubuh embrio yang pada suatu ketika berkembang lalu susut dan hilang, atau berubah letak dan peranan dan dibandingkan dengan asal-usul susut dan tak berperanan tapi jadi berkembang.
Alat tubuh berasal dari bumbung ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Pada awal organogenesis terjadi diferensiasi pada bumbung mesoderm (Nurhayati, 2004):
a.    Epimere
Bagian sklerotome memisahkan diri dari somit yang berupa sekelompok sel mesenkim. Kelompok sel mesenkim ini membentuk tulang belakang yang menyelaputi notochord dan bumbung neural. Somit kemudian kembali menyusun diri menjadi bumbung yang terdiri dari dua bgaian, yaitu :
1.     dermatome, sebelah luar
2.     myotome, sebelah dalam
Rongga yang terbentuk disebut myocoel sekunder. Dermatome menghasilkan mesenkim yang akan berpindah ke bawah epidermis membentuk lapisan dermis.
b.    Mesomere
Mesomere dibedakan menjadi dua area yaitu :
1.      Genital ridge, yang mengandung sel-sel untuk membentuk gonad. Sel-sel induk benih (primordium germ cell) datang ke dalam dari kantong yolk untuk jadi gamet.
2.      Nephrotome, yang tumbuh menjadi ginjal dan saluran-salurannya.
c.     Hypomere
Berupa somatic mesoderm dan splanchnic mesoderm yang akan menumbuhkan kantung insang  di daerah pharynx forgut dan menumbuhkan selaput rongga tubuh yang mengikat pericardium, pleura, peritoneum dan mesentorium  dari mesoderm.
Gambar 4 : Pembagian Mesoderm
            Adapun turunan mesoderm meliputi (Nurhayati, 2004) :
·         Mesoderm korda : mesoderm aksial
Turunan mesoderm ini pada organisme dewasa disubtitusi oleh kolumna vertebrata. Dimana kolumna vertebralis dibangun oleh sklerotom dari somit. Fungsinya secara khusus yaitu membentuk notochord atau sumbu tubuh yang berfungsi sebagai penyokong tubuh itu sendiri.











Gambar 5 : Mesoderm Aksial
·         Mesoderm paraksial : somit =epimel = segmental
Turunan mesoderm ini akan membentuk jaringan ikat tubuh, tulang otot, tulang rawan, dan dermis. Diferensiasi mesoderm Dorsal ( Paraksial ) ada yang bersifat segmental maupun yang tidak, tergantung pada hewannya. Beberapa contoh Diferensiasi dari mesoderm dorsal (paraksial) adalah sebagai berikut:
1.         Pada Ayam dan burung
Disebut juga mesoderm segmental . Sel-sel mesoderm (yang tidak membentuk notochord) menyebar ke arah lateral membentuk      lempengan yang tebal disebut dengan mesoderm paraksial (terlentang sepanjang kedua sisi notochord dan bumbung neural). Sementara daerah unsure primitive memendek dan bumbung neural terbentuk. Dari mesoderm paraksial terpisah balok-balok berbentuk segitiga yang disebut somit.  Somit pertama dibentuk pada bagian interior dari embrio, dan somit-somit baru dibentuk dibelakang secara teratur.  Sel-sel yang menyusun somit sangat mampat dan tersusun atas suatu epitel. Perkembangan selanjutnya sel-sel pada bagian ventral dari somit bermitosis (kehilangan sifat epithelnya) dan menjadi mesenkim (kendur), daerah ini disebut sklerotum.  Sel-sel mesenkim akan bermigrasi ke arah bumbung neural dan notochord menjadi kondrosit akan membangun rangka tubuh.  Selanjutnya sel-sel sklerotum memisahkan diri dari somit. Sisa-sisa sel-sel somit membentuk suatu tabung padat berlapis-lapis. Lapisan dorsal disebut Dermaton (membentuk jarikat kulit/ dermis).  Lapisan dalam disebut miotom ( sel-selnya membentuk otot membentuk otot serat lintang dari punggung dan anggota tubuh)
2.      Pada Manusia
Tidak bersegmen, merupakan tempat terjadinya proses pembentukan Otot. Dimana pembentukan otot melaui proses yang disebut Myogenesis yang secrara ringkasnya yaitu dibentuk dari sel mesenkim membentuk mioblast (sel otot). Terdiri dari 4 tingkatan yaitu sel (somit) sebagai precursors,  sel ini mengalami proliferasi membentuk populasi sel otot, diferensiasi membentuk protein spesifik, dan menjadi sel otot yang matang. Adapun untuk pembentukan otot rangka miotom yang berjejer sepasang-sepasang terbentang di kedua sisi vertebrae  dimana setiap miotom membentuk 2 daerah otot pada trncus dimana daerah dorsal (epaxial) serta daerah ventral yang dinamakan  hypaxial. Untuk otot anggota terbagi atas dua yaitu yang berasal dari sel-sel mesenkim (dari miotom) dan miotom berasal dari bagian luar Pre-cartilage rangka dalam kuncup anggota. Kemudian otot pada  kepala berasal dari miofom dan berasal dari Pre-chorda. Lalu otot lidah itu tumbuh dari daerah pharynx.
Untuk beberapa jenis otot lain seperti otot jantung tumbuh dari lapisan splanknopleura serta otot polos yang berasal dari dermaton dan kemudian membina otot polos cutis dan subcutis
·         Mesoderm intermedier
Turunan mesoderm ini akan membentuk system urogenital dimana diferensiasinya meliputi pembentukan pembentukan  ginjal yang sebelumnya dimulai dengan pembentukan nefros dimana pada ikan primitif dinamakan Pronefros sedangkan  pada ikan kelas tinggi serta amphibia dinamakan mesonefros kemudian  pada bangsa Aves dan mamalia, bukan lagi didalam bentuk nefron tetapi nefron-nefron tersebut sudah membentuk organ berupa ginjal atau ren. Adapun pembentukan dari jenis-jenis ginjal mahkluk hidup yaitu sebagai berikut:
                               I.            PRONEFROS
·         Dibentuk dari segmen-segmen nefrotomi
·         Sel-sel nefrotom berpisah dan membentuk rongga yaitu nefrocoel
·         Tubulus pronefros dibentuk dari nefrotom yang mengandung nefrocoel serta bermuara dan berhubungan dengan coelom melalui nefrostom
·         Pada ujung saluran pronefros yang lainnya bersatu membentuk ductus pronefros
·         Ductus pronefros memanjang ke arah posterior dan bersatu dengan kloaka
·         Glomerulus merupakan suatu gulungan pembuluh darah sebagai cabang dari aorta dorsal berhubungan dengan corong dekat nefrostom
·         Kemudian masuk melalui nefrostom ke dalam pronefros untuk kemudian dialirkan ke kloaka.
                            II.            MESONEFROS
·         Tubulus mesonefros dibentuk dari nefrotom bagian posterior dari daerah pronefros
·         Tubulus mesonefros berhubungan dengan ductus pronefros
·         Ductus pronefros sekarang disebut ductus mesonefros atau ductus wolff
·         Pembentukan tubulus mesonefros diinduksi oleh ductus pronefros, sewaktu ductus pronefros tumbuh memanjang ke arah posterior tubuh
·         Aorta dorsalis membuat cabang pembuluh darah yang menggelung membentuk glomerulus yang berhubungan dengan ductus mesonefros
·         Bagian tubulus yang berhubungan dengan gomerulus akan berinvaginasi membentuk kapsula bowman
·         Pada daerah dekat dengan daerah dimana ductus mesonefros bersatu dengan kloaka, tumbuh suatu tonjolan yaitu tonjolan ureter
·         Tunas ureter tumbuh melebar dan bercabang masuk ke dalam posterior dari mesonefros yang merupakan bakal metanefros
·         Tunas ureter menginduksi jaringan nefrogenik metanefros yang membentuk tubulus metanefros.
Gambar 6 : Perkembangan Ginjal Manusia

·         Mesoderm lateral ventral : hipomer
Turunan mesoderm ini akan membentuk system sirkulasi, permukaan rongga tubuh, dan komponen anggota tubuh serta pertumbuhan anggota gerak, adapun pertumbuhan dari derivate mesoderm lateral tersebut adalah sebagai berikut:
• Pembentukan
Sel-sel mesoderm somatic di bawah ectoderm mengalami proliferasi yakni :
ü  Kerucut (urodela)
ü  Dayung (mamalia, ayam, ikan)
ü  Pada : ikan , Anura, Reptilia, Burung dan Mamalia permukaan yang membentuk tonjolan ditutup oleh suatu penebalan ectoderm pematang ectoderm.
ü  Terdapat suatu ketergantungan AER dan mesoderm tunas anggota tubuh
ü  Kalau mesoderm tunas tidak ada maka AER tidak akan terbentuk
ü  Sebaliknya bila AER tidak ada maka mesoderm tidak akan tumbuh
Mesoderm mempunyai dua sumber untuk membentuk anggota tubuh yaitu :
a. Mesoderm somatic
b. Sel-sel soma
§  Mesoderm somatic dan sel-sel somit bermigrasi ke daerah bakal anggota tubuh dan berkembang menjadi otot anggota tubuh
§  Seiring memanjangnya tunas , sel-sel bakal tulang rawan menempati bagian tengah
§  Tunas anggota tubuh kemudian berubah dari bentuk dayung (kerucut) menjadi berbentuk anggota tubuh sebenarnya
§  Bentuk anggota tubuh dicapai karena terjadi tumbuh secara diferensial dan di Bantu dengan kematian sel.
§  Sebagian lagi membina tulang hyoid
·         Mesoderm kepala        :  somitomer
Turunan mesoderm ini akan membentuk otot pada wajah atau muka.














Gambar 7 : Proses Pembentukkan Jantung

II. 4 Turunan Endoderm
Pada gastrula bundar, archenterons langsung akan menjadi lumen bumbung endoderm, yang akan membina  metenteron (saluran pencernaan primitif). Metenteron dibagi atas tiga daerah yaitu foregut (metenteron depan), midgut (tengah) dan nindgut (belakang) (Anonim, 2011).
            Pada lapisan endoderm, turunnya akan membentuk :
·         Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
·         Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang mengandung enzim dlam esophagus, gaster dan intestium.
·         Lapisan epitel paru atau insang.
·         • Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin (ductus genitalis).
·         • Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.

1.      Pembentukan saluran pencernaan
Saluran pencernaan primitif terbagi menjadi 3 bagian, yaitu usus depan (fore gut), usus tengah (mid gut), dan usus belakang (hind gut).
·         Usus depan: terbentuk oleh adanya pelipatan endodern atap arkenteron bagian anterior, yang akan diikuti oleh mesoderm splanknik. Usus depan akan menjadi rongga mulut, faring, esofagus, lambung dan duodenum.
·         Usus tengah: daerah arkenteron antara usus depan dan usus belakang.
Usus tengah akan menjadi yeyunum, ileum dan kolon .
·         Usus belakang: terbentuk oleh adanya pelipatan endodern atap arkenteron bagian posterior, yang akan diikuti oleh mesoderm splanknik.
Usus belakang akan menjadi rektum dan kloaka atau anus
Epitel saluran pencernaan terbentuk dari endoderm, kecuali epitel mulut dan anus – dari ektoderm.
Jaringan-jaringan/ struktur-struktur lain penyususn saluran pencernaan dibentuk oleh mesoderm splanknik.


Gambar 8. Turunan-turunan endoderm. Diagram tabung usus (metenteron, gut)
2.      Pembentukan mulut
Mulut terbentuk pada bagian anterior usus depan. Invaginasi ektoderm (= lekuk stomodeum) yang diikuti dengan evaginasi endoderm usus depan menyebabkan terbentuknya keping oral. Keping oral makin lama makin menipis, akhirnya pecah → menjadi lubang mulut.
3.      Pembentukan anus
Anus terbentuk pada bagian posterior usus belakang. Invaginasi ektoderm (= lekuk proktodeum) yang diikuti dengan evaginasi endoderm usus belakang menyebabkan terbentuknya keping anal. Keping anal makin lama makin menipis, akhirnya pecah → menjadi lubang anus.
4.      Pembentukan hati
Tunas (divertikulum) hati timbul sebagai evaginasi ke arah ventaral dari endoderm di antara bakal lambung dan duodenum. Tonjolan endoderm tersebut dilapisi oleh mesenkim dan mesoderm splanknik. Tunas hati kemudian bercabang-cabang membentuk hati, percabangan bagian distal membentuk sel-sel parenkim sekretori, bagian proksimal membentuk sel-sel duktus hepatikus.
Ø  Sel-sel hati (perenkim hati) dan sel-sel duktus hepatikus terbentuk dari endoderm
Ø  Jaringan-jaringan lain dari hati dibentuk oleh mesenkim dan mesoderm splanknik.
Ø  Dari bagian akar tunas hati timbul tonjolan yang lain, yaitu tunas kantung empedu.












Gambar 9. Perkembangan hati dan pankreas manusia.



5.      Pembentukan pankreas
Pankreas tunggal berasal dari dua buah tonjolan endoderm di dekat tunas hati (1 diventral dan 1 di dorsal). Kedua tonjolan tersebut kemudian bercabang-cabang dan berfusi membentuk pankreas tunggal.
Ø   Sel-sel pankreas sekretori (asini pankreas) dan sel-sel duktus pankreatik dibentuk dari sel-sell endodermal
Ø   Pulau-pulau Langerhans dibentuk dari sel-sell endodermal. Pada awal perkembangannya, kelompok sel-sel endodermal ini menjadi terpisah dan terperangkap dalam mesoderm di antara asini pankreas.
Ø   Kelompok-kelompok tersebut termodifikasi menjadi sel-sel pulau Langerhans. Di dalam pankreas manusia dewasa terdapat 200.000 sampai 1.800.000 pulau Langerhans.


Ø  
Ø    
Ø    
Ø    
Ø    
Ø    

Gambar 10. Pembentukan asini pankreas dan sebuah pulau
6.      Pembentukan trakea dan paru-paru
Pembentukan trakea dan paru-paru berkaitan dengan saluran pencernaan.
Pada usus depan di perbatasan faring dan esofagus terjadi evaginasi endoderm ke arah ventral membentuk lekuk laringotrakea.
v    Lekuk laringotrakea memanjang, kemudian memisahkan diri dari usus depan dan akan tumbuh ke arah posterior sebagai trakea yang terletak di sisi ventral esofagus. Endoderm yang berasal dari usus depan membentuk bagian epitel trakea, sedangkan tulang rawan, jaringan ikat dan ototnya berasal dari mesenkim disekitarnya.
v    Sementara memanjang, kedua ujung trakea menggelembung → menjadi tunas paru-paru.
v    Mesoderm akan menginduksi tunas paru-paru untuk terus tumbuh dan membentuk percabangan bronkus dan bronkiolus. Di akhir percabangan, epitel akan menipis dan terbentuklah alveolus.
v    Epitel bronkus sampai dengan alveolus terbentuk dari endoderm, demikian pula dengan kelenjar-kelenjarnya; sedangkan jaringan ikat dan otot pada paru-paru terbentuk dari mesenkim. Pleura yang membungkus paru-paru berasal dari mesoderm splanknik.

Gambar 11. Perkembangan sistem respirasi manusia.
II. 5 Faktor yang mempengaruhi organogenesis
            Seperti halnya tumbuhan dan hewan, perkembangan pada manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi (Anonim, 2012) :
1.    Gen
Gen adalah materi genetik yang mengatufat suatu individu. Sifat anak didapat dari kedua orang tuanya. Sifat orang tua yang diturunkan kepada anaknya, sebagian berasal dari ayah dan sebagian berasal dari ibu. Sifat-sifat ini bisa bersifat morfologi dan fisiologis. Bahkan, ada penyakit yang diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
2.    Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh kepada pertumbuhan dan perkembangan manusia. Contohnya cahaya matahari dan air. Matahari berguna untuk pertumbuhan tulang dan air sebagai pelarut dalam tubuh kita. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
3.    Nutrisi
Nutrisi amat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi yang dibutuhkan berasal dari makanan sehari-hari. Nutrisi yang kita butuhkan terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
4.    Hormon
Hormon adalah salah satu faktor internal selain gen yang mempengaruhi pertumbuhan. Hormon yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan adalah hormon somatotropin. Orang yang kelebihan hormon ini akan menderita gigantisme dan orang yang kekurangan hormon ini akan menderita kretinisme.












BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari materi yaitu :
1.        Organogenesis merupakan pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus (bentuk definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu species
2.        Tahap-tahap organogenesis ada dua yaitu :
·         Periode Pertumbuhan akhir adalah periode penyelesaian bentuk definitif menjadi suatu bentuk individu (pertumbuhan jenis kelamin, roman / wajah yang khas bagi suatu individu). Namun pada aves, reptil dan mamalia batas antara periode antara dan akhir tidak jelas.
·         Periode pertumbuhan antara adalah periode ini terjadi transformasi dan diferensiasi bagian – bagian tubuh embrio sehingga menjadi bentuk yang definitif, yang khas bagi suatu spesies. Seperi pada katak adanya tingkat berudu.
3.                  Turunan mesoderm meliputi chordamesoderm atau mesoderm aksial, mesoderm paraaksial, mesoderm lateral, mesoderm kepala dan mesoderm intermediet
4.                  Turunan endoderm akan membentuk            
v  Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
v  Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang mengandung enzim dlam esophagus, gaster dan intestium.
v  Lapisan epitel paru atau insang.
v   Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin (ductus genitalis)
v  Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya
5.                  Faktor-faktor yang mempengaruhi organogenesis meliputi gen, lingkungan, nutrisi dan hormon.


















DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, Organogenesis, http://aryaarsyad.blogspot.com/2011/04/makalah-organogenesis.html, diakses pada hari Selasa 09 April 2013 pukul 09.50 WITA.
Anonim, 2011, Organogenesis Sistem Urogenital, http://maslimpedia.blogspot.com/2011/11/organogenesis-sistem-urogenital.html, diakses pada hari Selasa 9 April 2013 pukul 11.30 WITA
Anonim, 2012, Tahapan Organogenesis, http://cahyadiblogsan.blogspot.coml, diakses pada hari Selasa 9 April 2013 pukul 10.00 WITA.
Nurhayati, A. 2004. Diktat Perkembangan Hewan. FMIPA: ITS


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © .Read with ChocoHazenut //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //