Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Rabu, 08 Mei 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Iklim adalah
kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi
tentang iklim dipelajari dalam meteorologi.
Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari
terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis.
Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang
menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang
iklim adalah klimatologi.
Menurut habitatnya, jenis serta persebaran flora dan fauna
dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu jenis persebaran flora fauna di darat
dan di air. Kelompok-kelompok inilah yang dikenal dengan bioma. Bioma adalah
sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu
di permukaan bumi. Adanya variasi bioma di permukaan bumi disebabkan oleh
adanya variasi iklim. Pola iklim dipengaruhi oleh energi cahaya matahari yang
masuk ke permukaan bumi.
Oleh karena itu, berdasarkan pembahasan di atas untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana pengaruh iklim dalam keragaman bioma
yang ada di dunia maka dibuatlah makalah ini.
1.2 Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1.
Apa itu iklim?
2.
Apa itu perubahan iklim?
3.
Apa-apa sajakah yang menjadi
penyebab adanya variasi iklim?
4.
Apa itu bioma?
5.
Bagaimana pengaruh variasi
iklim terhadap keragaman bioma?
6.
Apa-apa sajakah jenis-jenis
bioma?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui tentang
iklim
2.
Untuk mengetahui tentang
perubahan iklim
3.
Untuk mengetahui penyebab
adanya variasi iklim
4.
Untuk mengetahui tentang
bioma
5.
Untuk mengetahui pengaruh
variasi iklim terhadap keragaman bioma
6.
Untuk mengetahui tentang
jenis-jenis bioma
1.4 Manfaat
Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita
bisa mengetahui keragaman bioma yang dipengaruhi oleh iklim.
BAB
II
ISI
Ekosistem adalah suatu
kesatuan faktor biotik dan abiotik yang saling berinteraksi. Sesuai dengan
definisi diatas iklim yang merupakan faktor abiotik akan mempengaruhi faktor
biotik (mahluk hidup ). Menurut Smith (2000) Iklim hampir mempengaruhi semua
aspek ekosistem antara lain respon fisiologi dan perilaku mahluk hidup,
kelahiran, kematian dan pertumbuhan populasi, kemampuan kompetisi spesies,
struktur komunitas, produktivitas dan siklus nutirisi.
Dalam buku Element of Ecology yang ditulis Robert
Smith dan Thomas Smith, dijelaskan suatu penelitian seorang botanist yang
membagi vegetasi dibumi ini menjadi 5 (lima) formasi tumbuhan yaitu padang
pasir, padang rumput, konifera, temperate dan hutan tropis. Pada saat yang sama
penelitian juga dilakukan oleh peneliti geografi tumbuhan dan geografi hewan.
Dari hasil penelitiannya ternyata formasi vegetasi tumbuhan ada korelasi antara
iklim dengan vegetasi, setiap vegetasi mempunyai karakteristik iklim tertentu,
akan tetapi berbanding terbalik dengan hewan tidak ada korelasi antara iklim
dengan penyebaran populasi hewan.
Ada pandangan lain
yaitu V.E.Shelford (Smith dan Smith, 2000) menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan
merupakan satu kesatuan yang disebut dengan bioma, dimana hewan dan tumbuhan
saling bergantung dalam ekosistemnya. Berdasarkan penelitian beliau bahwa
penyebaran bioma berkorelasi dengan iklim lingkungannya.
A.
Pengertian
Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk
suatu lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi.
Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi
tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif
matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang
membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa
sistem klasifikasi
iklim (Wikipedia, 2012).
Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal kawasan-kawasan dengan
kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola perubahan suhu udara,
yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika (23,5°LU-40°LU dan
23°LS-40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU
dan 40°LS-66,5°LS), dan kutub (66,5°LU-90°LU
dan 66,5°LS-90°LS) (Wikipedia, 2012).
B.
Perubahan
Iklim
Perubahan
iklim berarti perubahan yang signifikan pada iklim, seperti suhu udara atau
curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih. Jika iklim berubah,
maka rata-rata selama 30 tahun suhu udara, atau curah hujan, atau jumlah hari
matahari bersinar, pun akan berubah (RMetS, 2010).
Sangat
mudah untuk mencampuradukkan antara iklim dan cuaca (RMetS, 2010).
Berikut
ini adalah cara mudah untuk berpikir: iklim adalah apa yang kita harapkan
(misalnya musim dingin yang dingin) dan cuaca adalah apa yang kita dapatkan
(misalnya hujan) (RMetS, 2010).
Cuaca
adalah sesuatu yang terjadi pada lapisan atmosfer pada setiap waktu: seberapa
hangat, berangin, cerah atau lembab kondisi waktu itu. Iklim merupakan
deskripsi dari rata-rata cuaca yang terjadi pada kurun waktu tertentu, biasanya
selama lebih dari 30 tahun dibandingkan dengan variasi rata-rata dari tahun ke
tahun. Variasi mungkin terjadi karena musim panas tertentu yang panas
atau musim dingin tertentu yang sangat dingin (RMetS, 2010).
Iklim
sendiri telah menghangat sejak tahun 1900 (RMetS, 2010).
C.
Faktor-Faktor
Penyebab Adanya Variasi Iklim
Pola iklim dipengaruhi
oleh energi cahaya matahari yang masuk ke permukaan bumi. Pengaruh sinar
matahari pada atmosfer, tanah, udara, dan penguapan air merupakan faktor
pembentukan variasi iklim pada daerah dengan lintang yang berbeda. Sinar akan
banyak diterima pada lintang 23 LU dan 23,5 LS atau pada wilayah tropis
sehingga wilayah tropis adalah wilayah yang paling banyak menerima cahaya matahari
setiap tahunnya jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Perbedaan musiman
cahaya matahari terus-menerus meningkat ke kutub. Kutub merupakan daerah yang
paling sedikit menerima cahaya matahari (Hendra, 2011).
Hal ini terjadi karena
bumi berevolusi dan beredar mengelilingi matahari. Pada posisi bumi di ujung
paling dekat dengan matahari, maka terjadilah penyinaran matahari dengan
intensitas yang besar, dan sebaliknya apabila kedudukan matahari berada jauh
dari bumi, terjadilah penyinaran matahari yang minim (Hendra, 2011).
Iklim ditentukan oleh
faktor letak geografis, intensitas cahaya matahari, ketinggian tempat dan letak
lintang, serta aliran massa udara. Unsur-unsur iklim terdiri dari suhu, curah
hujan, penyinaran, angin, dan kelembapan (Hendra, 2011).
1.
Suhu
Suhu mempunyai arti yang penting
karena suhu menentukan kecepatan reaksi-reaksi dan kegiatan kimia dalam
kehidupan. Perubahan suhu udara pada satu tempat dengan tempat lainnya
bergantung pada ketinggian tempat dan letak lintang. Perbedaan suhu karena
perbedaan ketinggian jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan perubahan suhu
karena perbedaan letak lintang. Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu udara
semakin rendah. Setiap ketinggian 100 m, suhu berubah sekitar 0,5 C 1 C.
Tumbuhan dan hewan sangat bergantung pada suhu. Tumbuhan dan hewan memiliki
perbedaan adaptasi terhadap keadaan suhu. Ada tumbuhan dan hewan yang menyukai
habitat yang panas dan ada tumbuhan dan hewan yang menyukai habitat yang
dingin.
2.
Curah
Hujan
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan
dan hewan untuk proses perkembangan dan metabolisme. Ketersediaan air di
permukaan bumi menentukan jenis vegetasi. Semakin sedikit air, maka akan
semakin banyak tumbuhan berjenis xeromorf (tumbuhan dengan sifat menghambat
air), sedangkan untuk daerah yang mempunyai kecukupan air akan memiliki
tumbuhan berjenis mesofita (tumbuhan yang membutuhkan kecukupan air). Air yang
ada di permukaan bumi berasal dari hujan. Sebaran curah hujan di setiap tempat
berbeda-beda. Hujan sepanjang tahun hanya terdapat di beberapa bagian tempat
tropis. Semakin jauh dari khatulistiwa, maka curah hujan semakin berkurang.
3.
Cahaya
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk
fotosintesis dan beberapa proses reproduksi. Cahaya pada suatu tempat
ditentukan oleh lamanya penyinaran, kemiringan sinar matahari yang jatuh ke
permukaan bumi, keadaan awan, dan keadaan permukaan bumi itu sendiri.
Penyinaran di suatu tempat dengan tempat lainnya berpengaruh terhadap suhu.
Penerimaan cahaya matahari sangat bervariasi menurut tempat dan waktu. Menurut tempat,
disebabkan oleh perbedaan letak lintang serta keadaan atmosfer terutama awan.
Menurut waktu, perbedaan radiasi terjadi dalam seharimaupun secara musiman.
Semakin lama suatu tempat disinari matahari, maka tempat itu akan semakin
panas, contohnya di daerah tropis. Sedangkan jika suatu tempat hanya sedikit
disinari matahari, maka tempat tersebut akan memiliki pemanasan yang lebih
rendah. Tumbuhan memiliki adaptasi tertentu terhadap kedinginan dan kekeringan.
4.
Angin
Angin mempunyai pengaruh langsung
terhadap vegetasi, terutama dalam menumbangkan pohon-pohon atau dengan
mematahkan dahan-dahan atau bagian lainnya. Angin mempunyai pengaruh yang sama
terhadap tanah, biasanya bersifat mengeringkan, atau membawa udara yang lebih
basah yang menurunkan transpirasi dan evaporasi, dan menyebabkan turunnya
hujan. Udara mempercepat tumbuhan kehilangan air dengan membawa udara yang
belum jenuh dengan air sehingga bersentuhan dengan daun-daun dan tunas-tunas
yang masihmuda. Secara mekanik angin juga dapat menyebabkan terjadinya erosi
tanah dan abrasi vegetasi melalui partikel-partikel yang dibawanya. Dan dari
segi fisiologi, dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dengan mengganti udara
yang basah dengan udara yang kering, dan akibatnya meningkatkan transpirasi.
5.
Kelembapan
Kelembapan udara berbeda-beda
karena temperatur di permukaan bumi berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh
letak lintang, ketinggian, dan waktu (pagi, siang, dan malam). Semakin ke utara
atau ke selatan khatulistiwa, kelembapan udara semakin menurun. Kelembapan
merupakan faktor dari curah hujan dan suhu yang menentukan ada atau tidaknya
beberapa tumbuhan dan hewan dalam habitat tertentu. Perbedaan unsur-unsur iklim
yang telah diterangkan di atas menyebabkan adanya keanekaragaman bioma.
D.
Pengertian
Bioma
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi
geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas
terhadap iklim utama sehingga tidak ditemukan di daerah lain. Bioma
terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis, curah
hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang
dapat hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim
regionalnya. Jadi Bioma adalah kumpulan species (terutama tumbuhan) yang
mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang
dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu biasanya Bioma diberi nama
berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut.
Bioma menurut Charles Kendrich dalam
Waluya (2011:3) diartikan sebagai unit-unit geografis yang besar, perbedaannya
didasarkan pada tipe-tipe klimaks atau dominan vegetasi (tumbuhan) atau bentuk
kehidupan binatang. Bioma bisa pula disebut sebagai habitat flora dan fauna
yang sangat luas.
Sistem
penamaan bioma umumnya didasarkan atas vegetasi utama yang mendominasi suatu
wilayah di bawah pengaruh iklim. Ciri-ciri umum yang menandai suatu bioma
antara lain sebagai berikut ini (Waluya, 2011:5) :
1.
Bioma merupakan komunitas klimaks, artinya di wilayah
tersebut terdapat suatu bentuk vegetasi utama yang mendominasi kawasan itu,
misalnya hutan gugur daun, hutan berdaun jarum (hutan konifer), atau padang
rumput.
2.
Bioma terbentuk sebagai hasil interaksi antara
unsur-unsur lingkungan, yaitu iklim, tanah, dan organisme yang hidup di
lingkungan tersebut (biota);
3.
Bioma merupakan komunitas (satuan kehidupan) yang
cukup mantap dalam periode waktu yang lama, kecuali terjadi suatu kejadian
tiba-tiba yang mengganggu kestabilan komunitas, misalnya bencana alam, wabah
penyakit, perubahan tatanan iklim global, atau gangguan oleh manusia;
4.
Suatu jenis bioma dapat dengan mudah dikenali dengan
melihat petunjuk vegetasi utamanya (vegetasi klimaks);
5.
Bioma biasanya menempati wilayah yang luas.
E.
Pengaruh
Iklim terhadap Keragaman Bioma
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan timbal
balik mahkluk hidup denagn lingkungannya. Hubungan itu bisa terjadi baik dari
lingkungan abiotik maupun lingkungan biotik. Maksudnya
antara faktor abiotik (lingkungan) dengan faktor biotik (mahkluk hidup) dalam
ekosistem saling mempengaruhi.
Oleh karena itu, dengan mengetahui ciri fisik abiotik akan mudah mengenal
pula faktor biotik yang ada di dalamnya, begitu sebaliknya dengan mengetahui
mahkluk hidup yang ada kita pasti bisa memprediksikan komponen yang terjadi
pada abiotiknya.
Faktor abiotik merupakan faktor faktor yang membicarakan lingkungan tempat
keberadaan yang mempengaruhi makhluk hidup misalnya, suhu, kelembaban, curah
hujan, cahaya, dan lain-lain. Faktor lingkungan itu
menentukan kualitas mahkluk hidup yang ada didalamnya setiap harinya. Jika pencatatan data abiotik berupa faktor fisik
itu dicatatnya dalam bentuk harian disebut cuaca, namun jika catatan itu
konstan setiap tahunnya maka disebut iklim. Jadi
iklim sebagai interaksi faktor abiotik sudah tercatat tetap dengan mencatatnya
dari rata-rata cuaca dalam.
Untuk mengetahui dan memahami catatan iklim ini sebenarnya mudah,
pedomannya adalah membayangkan bentuk bumi ini, seperti yang terdapat pada
globe.
Mulailah melihat lokasi atau letak lintang, dari letak lintang inilah
dipastikan muncul parameter lingkungan (faktor abiotik) yang bervariasi . Dari Letak lintang ini - pasti mempengaruhi
intensitas cahaya - intensitas cahaya berpengaruh pada suhu - suhu berbeda
mempengaruhi perbedaan tekanan - tekanan beda menyebabkan angin - sehingga
terjadi variasi kelembaban karena pengaruh angin dan tekanan dengan uap airnya
- muncul hujan - dan hujan jelas mempengaruhi kondisi tanah dan aktifitas
biosfernya.
Jadi dengan berbedanya faktor abiotik yang
terlihat di globe tadi tentu karena keberadaan letak lintangnya (Equator/tropis
, sub tropis , kutub dll) pada latitudenya maka terbentuklah lingkungan yang
bervariasi sehingga tercipta bioma
(bentangan daratan atau ekosistem terestrial) yang bervariasi.
Setiap organisme sangat
bergantung pada lingkungan tempat tinggalnya. Kondisi lingkungan akan
memengaruhi jenis, pola makan, cara hidup, bahkan struktur suatu organisme.
Keanekaragaman lingkungan akan memengaruhi keanekaragaman hayatinya. Hal
tersebut akan membentuk ekosistem yang beraneka ragam. Setiap ekosistem
memiliki karakteristik yang berbeda, bergantung pada kondisi faktor abiotiknya.
Contohnya, jika terdapat dua ekosistem air tawar. Ekosistem air tawar yang satu
terletak di daerah subtropis, dan ekosistem air tawar lainnya terletak di
daerah tropis, maka kedua ekosistem tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda. Hal itu disebabkan karena suhu dan iklimnya berbeda. Kondisi tersebut
akan berpengaruh pada jenis organisme yang hidup di dalamnya. Berdasarkan
contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakter ekosistem sangat dipengaruhi
oleh keadaan faktor abiotiknya. Untuk lebih jelasnya, kita lihat contoh yang
lain. Di ekosistem gurun, terdapat tumbuhan kaktus dan ular derik. Kaktus
memiliki struktur daun berbentuk jarum, batang berklorofil, dan akar menyebar
jauh sampai ke dalam tanah. Sementara itu, ular derik memiliki sisik yang
keras, warna cokelat seperti warna pasir, dan bergerak menyamping. Dari fakta
tersebut, tampak jelas bahwa cara hidup kedua organisme tersebut dipengaruhi
oleh lingkungannya. Untuk dapat hidup di gurun harus memiliki struktur anatomi
dan fisiologi yang khusus. Beberapa contoh keanekaragaman ekosistem antara
lain, ekosistem danau, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem mangrove, dan
ekosistem terumbu karang.
Di dalam ekosistem,
seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan
timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya
atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian
hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman
tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang
menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.
Perbedaan letak
geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya
perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya
penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan)
dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
Di daerah dingin
terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis
lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di
daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai
untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing
hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis
terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan
fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis
flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang
berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.
F.
Macam-Macam
Bioma
Macam-macam
bioma antara lain (Education World, 2012):
1.
Tundra
Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara
dan sebagian kecil di selatan. Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang
dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini
terdapat di sekitar lingkar Artik, Greenland di wilayah kutub
utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika. Bioma tundra berdasarkan
pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi (ET) dan iklim Tundra (ET).
Ciri-ciri bioma tundra:
1.
Memiliki musim dingin yang panjang
dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi
karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
2.
Mendapat sedikit energi
radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan
dengan suasana gelap.
3.
Musim panas berlangsung
selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan, mirip dengan
vegetasi gurun.
4.
Tumbuhan berupa semak.
5.
Didominasi oleh lumut
kerak, lumut daun.
6.
Tumbuhan semusim biasanya
berwarna mencolok dan masa pertumbuhannya pendek, 30 – 120 hari per tahun.
7.
Hampir semua wilayahnya tertutup oleh
salju/es mudahnya gurun es.
8.
Permafrost (tanah bagian bawah yang
membeku secara permanen)
9.
Suhu yang sangat dingin.
10. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas
tumbuhan yang sama, yang disebut tundra alpine.
11. Sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus permafrost di
bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang dangkal
selama musim panas yang pendek.
12. Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yang mencapai 20 % permukaan
tanah Bumi.
Catatan :
1.
Secara altituda bentang alam vertikal
(berdasarkan ketinggian-altimeter) sebenarnya Negara kita Indonesia bisa juga
didapatkan Bioma Tundra meskipun di daerah tropis , caranya mudah kita cari
tempat / pegunungan yang sangat tinggi pada semua garis lintang.
2.
Pada area ini, mayoritas tumbuhan
yang hidup biasanya berupa lumut kerak , bryophuta (lumut) rerumputan, dan
pohon dari bangsa conifer, kemudian diakhiri dengan hamparan lichenes yang
tertutup padang , yang disebut Bioma Tundra ( datanglah ke Pegunungan Jaya
Wijaya Irian Jaya Indonesia )
3.
Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup
di bioma tundra misalnya lumut kerak, lumut Sphagnum, rumput dan tumbuhan
pendek lainnya yang biasanya hanya berumur 4 bulan, mengingat interval matahari
muncul hanya 4 bulan selebihnya 8 bulan dingin.
Vegetasi Bioma Tundra:
Vegetasi pada bioma tundra yang variasi profil buminya berbeda beda yang membuat
perbedaan pula pada vegetasinya.
1.
Pada daerah yang berawa jenis
vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas dan gundukan gambut
(Hylock Tundra )
2.
Di cekungan yang basah seperti di
Greenland terdapat semak salik dan bentula.
3.
Di tempat yang agak kering ditumbuhi
lumut, teki-tekian, Ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.
4.
Di lereng-lereng batu terdapat kerak,
lumut dan alga.
Gambar : Searah jarum jam, alga,
kerak, rumput teki,
rumput kapas, terna dan Ericcaceae
Fauna Bioma Tundra:
Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra
selalu bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu
dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat. Contoh fauna
di bioma tundra misalnya rus, rubah, kelinci salju, hewan-hewan pengerat, hantu
elang, dan beruang kutub.
Gambar : Burung Hantu - Burung Elang
dan Beruang Kutub
Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa,
burung elang dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal
dan besar misalnya Musco X.
Gambar : Muskox - mamalia darat
berbulu lebat di bioma Tundra
Selain beberapa jenis di atas, di utara bioma tundra juga mempunyai fauna khas
yang lain misalnya penguin, walrus . Fauna khas yang hidup di air misalnya
paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).
Gambar : Narwhal - Penguin - Paus
Beluga
Karakter yang bisa digunakan sebagai penanda tundra pada burung yang ada di
tundra , punya deskripsi pada kulitnya / bulu yang berwarna putih dan hitam.
Alasan muncul warna ini juga menunjukkan cara adaptasi Warna putih untuk
menahan panas dari tubuh ketika musim dingin dan hitam untuk meneruskan panas
ketika musim panas.
2.
Bioma Taiga (Coniferus)
Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah
negara Rusia, Alaska dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di
bumi.
Gambar : Bioma Taiga (Coniferus)
Ciri-ciri bioma taiga :
1.
Perbedaan antara suhu musim
panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim
dingin suhu sangat rendah.
2.
Selama musim dingin, air tanah
berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah.
3.
Pertumbuhan tanaman terjadi
pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
4.
Flora khasnya adalah pohon
berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii
(pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris
seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan
homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin
dengan suhu sangat rendah.
5.
Fauna yang terdapat di
daerah ini adalah beruang hitam, ajak, beruang, srigala dan burung-burung
yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan
seperti tupai dan mammalia kecil lainnya mampu berhibernasi pada saat musim dingin.
6.
Banyak terdapat di daerah
subtropis dan daerah kutub utara.
7.
Suhu di daerah berkisar -12
C sampai -0 C.
8.
Curah hujan 400 – 750 mm
setiap tahunnya.
Gambar : Alder Juniper dan Spruce,
pohon-pohon konifer
yang tumbuh di bioma taiga
Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum
dan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap
kekeringan. Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat
hidup di daerah bioma Taiga, misalnya beruang, rubah dan serigala.
Gambar : Beruang Rubah dan Serigala
contoh Fauna Taiga
Hewan-hewan yang hidup di
bioma Taiga Terletak di selatan tundra, yaitu di antara daerah beriklim sedang
dengan kutub. Bioma ini disebut pula bioma dengan hutan berawa atau hutan
boreal.
Taiga adalah bioma terestrial terbesar di atas bumi yang meluas dalam suatu
berkas yang lebar melintasi Amerika Utara bagian utara dan Eurasia hingga
perbatasan selatan tundra arktik.
Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama musim dingin. Bentuk
konikal (kerucut) pada banyak pohon conifer mencegah terkumpulnya salju pada
cabang-cabang pohon yang kemudian mamatahkan cabang-cabang pohon
tersebut.
Pekerjaan manusia yang kurang tepat dengan Hutan conifer ditebangi dengan
laju yang sangat menghawatirkan, akan membawa pohon tua yang berdiri di antara
pohon-pohon yang ada mungkin akan segera menghilang.
3.
Bioma Padang pasir atau Gurun
Bioma Gurun merupakan bioma yang di
dominasi oleh batu atau pasir dengan tumbuhan sangat jarang. Bioma ini paling
luas terpusat di sekitar 20°LU, mulai dari Pantai
Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat
kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta
km2.
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Curah hujan sangat rendah, kurang
dari 250 mm/tahun.
2.
Intensitas panas matahari yang
tinggi.
3.
Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
4.
Kelembapan udara sangat rendah.
5.
Tanah sangat tandus karena tidak
mampu menyimpan air.
6.
Air tanah cenderung asin karena
larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh
air maupun drainase
7.
Tumbuhan yang hidup di daerah gurun
umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar
panjang, contohnya kaktus, semak-semak akasia, dan pohon tamar (kurma).
8.
Interval suhu siang hari dan malam hari
sangat tinggi, suhu permukaan tanah mencapai
60°C selama siang hari dan malam hari dapat turun sampai 0°C.
Bentuk
Adaptasi Flora (Xerophyt ) Bioma Gurun
Bioma hutan gurun hanya
dapat dihuni oleh tumbuhan dan hewan yang mempunyai adaptasi yang tepat
terhadap lingkungan. Tumbuhan gurun beradaptasi dengan cara:
1.
Daun ditutupi oleh kutikula yang
tebal.
2.
Akar yang panjang dengan jaringan
spons untuk menyimpan air.
3.
Sukulen atau kaktus, yang menyimpan
banyak air pada batangnya.
4.
Daunnya menyempit menjadi duri untuk
mengurangi penguapan.
5.
Kaktus yang berkemampuan menyerap air
selama periode basah dan mengandalkan fotosintesis CAM, yaitu suatu adaptasi
metabolic untuk menghemat air dalam lingkungan kering juga terdapat adaptasi
protektif yang menghalangi termakannya oleh mamalia dan serangga, seperti duri
pada kaktus dan racun pada daun semak.
Bentuk Adaptasi
Fauna
1.
Aktifitas malam hari, siang membuat
lubang.
2.
mempunyai cadangan penyimpan air.
3.
Hewan yang hidup unta, tikus, ular,
kadal, kalajengking, dan semut. Beberapa tikus/mencit gurun tidak pernah minum,
tetapi mendapatkan semua kebutuhan airnya dari perombakan metabolic biji-bijian
yang dimakannya.
Gambar : Flora dan Fauna di bioma gurun
Kurang lebih sepertiga wilayah bumi
adalah berbentuk gurun. Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun
sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang
disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari
gurun. Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang
terbentuk di lingkungan kering (Inggris: 'arid') atau terpapar oleh
erosi. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk
pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil.
4.
Bioma Stepa (Padang Rumput)
Bioma
Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah
subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan.
Gambar : Bioma Stepa, Padang rumput
tanpa
diselingi kumpulan pepohonan
Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :
1.
Curah hujan tidak teratur, antara 250
– 500 mm/tahun
2.
Tanah pada umumnya tidak mampu
menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang
baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
3.
Beberapa jenis rumput mempunyai
ketinggian hingga 3,5 m.
4.
Memiliki pohon yang khas,
yaitu akasia.
5.
Wilayah persebaran bioma Stepa
meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan
Australia.
6.
Beberapa flora yang hidup di daerah
bioma Stepa contohnya adalah: akasia dan semak belukar karena merupakan daerah
padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan karnifora,
contohnya antara lain: rusa, kerbau, kangguru, harimau, singa
Gambar : Pohon Akasia dan Semak
Belukar
diantara rumput membentuk savana
Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh
beberapa herbifora dan karnifora, contohnya antara lain :
Gambar : Rusa - Antelop - Kerbau
Gambar : Kanguru - Harimau - Singa -
Ular
Pada bioma Padang Rumput ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup
untuk menumbuhkan hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan
semak terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut.
Tumbuhan yang hidup di bioma ini adalah tumbuhan yang mampu
beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah
rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena
mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Padang rumput yang tersebar di bentang bumi yang bisa dijumpai adalah
Padang atau veldt di Afrika Selatan,
puszta di Hungaria, pampas di Argentina, steppe di Rusia, dan prairie di Amerika Utara bagian tengah
semuanya adalah padang rumput. Yang penting bagi padang rumput adalah pada
musim kemarau, kebakaran yang kadang-kadang terjadi, dan makanan rumput oleh
mamalia besar. Semuanya itu akan mencegah pembentukan semak berkayu dan
pohon-pohon.
Padang rumput seperti praire rumput
tinggi di Kansas sekali waktu
menutupi sebagian besar Amerika Utara bagian tengah. Karena tanah padang rumput
sangat kaya akan nutrient, habitat ini menyediakan lahan subur bagi
pertanian.
Macam padang rumput adalah prairi
rumput pendek, prairi rumput tinggi dan padang rumput tropis. Prairie
adalah padang rumput yang luas tanpa pohon. Sebuah padang rumput merupakan
lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu. Padang rumput abadi adalah salah satu
faktor lingkungan yang melarang pertumbuhan tanaman berkayu, hal ini cukup
jelas alasannya karena situasi ekstremlah yang membantu daratan itu hanya bisa
ditumbuhi oleh rumput. Contohnya: Padang rumput
abadi antara lain:
a.
Padang rumput Alpen tumbuh di dataran
tinggi dan dijaga oleh kondisi iklim ekstrim / keras.
b.
Padang rumput pantai dijaga oleh
semburan garam,
c.
Padang rumput gurun terjadi karena
kelembaban rendah,
d.
Prairie dijaga oleh tahapan kemarau
sedang dan dapat mengalami kebakaran liar.
e.
Padang rumput basah adalah wilayah
semi-tanah basah yang dihujani sepanjang tahun.
5.
Sabana
Sabana adalah
padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar, biasanya
pohon palem dan akasia.Sabana merupakan salah satu sistem biotik terbesar
di bumi yang menempati darah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan
Australia. Sabana pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai
subtropik.
Ciri-ciri sabana antara lain :
1.
Bersuhu panas sepanjang tahun
2.
Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi
faktor penting bagi terbentuknya sabana
3.
Sabana berubah menjadi semak belukar
apabila terbentuk mengarah ke daerah yang intensitas hujannya makin rendah
4.
Sabana akan berubah menjadi hutan basah
apabila mengarah ke daerah yang intensitas hujannya makin tinggi.
5.
Jenis hewan yang hidup di
daerah sabana adalah herbifora dan karnifora misalnya : Kuda, zebra,
harimau dan hyena
Sabana dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Sabana murni: sabana yang pepohonan penyusunnya
hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan aja,
2.
Sabana campuran: sabana yang pepohonan penyusunnya
terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.
Bioma
Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan
Sabana adalah pada bioma Sabana merupakan padang
rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa
merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan,
kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.
6.
Hutan hujan tropis (hutan basah)
Hutan
basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika
Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di
hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat
sinar matahari dan curah hujan yang cukup.
Gambar : Hutan Basah
Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :
1.
Curah hujan sangat tinggi, lebih dari
2.000 mm/tahun
2.
Variasi suhu dan kelembapan
tinggi/besar;suhu sepanjang hari sekitar 25°C.
3.
Species pepohonan relatif banyak,
jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.
4.
Pohon-pohon utama memiliki
ketinggian antara 20 – 40 m.
5.
Cabang pohon berdaun lebat dan lebar
serta selalu hijau sepanjang tahun
6.
Mendapat sinar matahari yang cukup,
tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan.
7.
Mempunyai iklim mikro di lingkungan
sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang
membentuk tudung).
8.
Jenis tumbuhan yang hidup di daeran
hutan basah antara lain:
Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan
permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak
hidup di daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata,
seperti :
Sebaran Hutan Tropis
Vegetasinya tumbuh sangat rapat. Jenis tumbuhan
pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan pendek yang
hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi. Juga ada tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh
pada pohon yang mempunyai naungan/kanopi, seperti anggrek) dan liana (tumbuhan
yang memanjat pada tumbuhan lain, seperti rotan).
Hewan-hewan yang hidup pada hutan ini antara lain monyet, macan kumbang,
harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam burung. Hutan hujan tropis memiliki stratifikasi vertical
yang sangat jelas. Pohon-pohon
pada kanopi (bagian dedaunan paling atas yang saling bersambungan dalam
lingkungan hutan yang dibentuk oleh tajuk pepohonan) membentuk lapisan yang
paling atas. Kanopi itu sering kali rapat,
sehingga hanya sedikit sekali cahaya yang dapat mencapai tanah di
bawahnya. Ketika suatu pembukaan
terjadi pada kanopi, barangkali karena pohon tumbang, pohon lain dan tanaman
merambat yang berkayu akan tumbuh secara cepat. Bersaing untuk mendapatkan
cahaya dan ruang ketika mengisis celah tersebut.
Banyak pohon ditutupi oleh epifit (tumbuhan yang tumbuh di atas tumbuhan
lain, bukan di atas tanah), seperti anggrek dan bromelia. Curah hujan yang sangat bervariasi di daerah
tropis, merupakan penentu utama vegetasi yang tumbuh dalam suatu wilayah.
Pada daerah dataran rendah yang memiliki musim
kering yang lama atau curah hujannya jarang, hutan kering tropis akan
dominan.
Tumbuhan yang ditemukan disini merupakan campuran pohon dan semak berduri
banyak serta tumbuhan berair banyak (sukulen). Pada wilayah dengan musim kemarau dan musim hujan
yang luas, pohon gugur tropis menjadi dominan.
7.
Decidious Forest / Hutan Gugur
Terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi,
panas, gugur dan dingin). Daerah ini beriklim sedang
dengan curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta
adanya musim dingin dan musim panas sehingga tumbuhan mengadakan penyesuaian
yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim dingin. Serta musim yang
mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim
semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim mati pada
musim dingin. Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat
berkecambah menjelang musim panas. Persebaran tumbuhan dengan jarak antara pohon-pohonnya
tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya sedikit.
Bioma hutan gugur terdapat di
daerah beriklim sedang. Terletak pada kisaran 30 – 40 derajat lintang LU/LS.
Bioma ini terdapat di wilayah Amerika Serikat bagian timur, ujung selatan benua
Amerika, Kepulauan Inggris dan Australia. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
1.
Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm/tahun
2.
Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada
musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
3.
Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang
tidak terlalu dingin.
4.
Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya
tidak terlalu rapat/renggang
5.
Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
6.
Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi
Gambar
: Pohon-pohon
gugur yang padat dan tegak berdiri merupakan ciri khas hutan gugur, seperti
hutan di Great Smoky Mountains National Park di North Carolina.
Hutan gugur ditemukan di seluruh garis lintang pertengahan di mana terdapat
cukup air untuk menyokong pertumbuhan pohon-pohon besar. Hutan gugur lebih terbuka dibandingkan hutan
hujan. Hutan gugur memiliki lapisan vertical yang jelas, yang meliputi
satu atau dua strata pohon, di bawahnya terdapat semak, dan di bagian dasar
terdapat tumbuhan herba.
Pohon-pohon hutan gugur menggugurkan daunnya sebelum musim dingin, ketika
suhu yang ada terlalu rendah untuk terjadi fotosintesis yang efektif dan
kehilangan air melalui transpirasi tidak dengan mudah digantikan dari tanah
yang beku. Banyak hewan mamalia hutan gugur juga memasuki keadaan dorman
musim dingin yang disebut hibernasi, dan beberapa spesies burung melakukan
migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih hangat.
Hampir semua hutan gugur asli di Amerika Utara dirusak oleh penebangan
hutan untuk mendapatkan kayu dan penebangan untuk lahan pertanian serta
pembangunan kota. Berlawanan dengan bioma yang lebih kering, hutan-hutan
ini cenderung pulih setelah gangguan, dan saat ini kita melihat pohon-pohon
gugur mendominasi daerah yang kurang dikembangkan jauh di atas kisaran
sebelumnya.
Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak,
elm, maple dan beech. Pohon-pohon di hutan ini menghijau pada musim panas,
dan menggugurkan daunnya pada musim gugur, dan pada musim dingin daunnya
‘habis’. Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan
daunnya.