Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Selasa, 07 Mei 2013
MAKALAH
FISIOLOGI HEWAN
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN PADA AVES
OLEH :
NAMA :
GRACE CHRISTINE
NIM : H41111324
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
Burung sangat bergantung pada sistem
pencernaan mereka untuk tetap dipelihara dan sehat. Banyak burung bisa
kelaparan di jam jika diberi makanan, oleh karena itu, sistem pencernaan mereka
lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan dengan kelompok vertebrata lainnya.
Pencernaan pada unggas melibatkan banyak organ, masing-masing melakukan fungsi
tertentu. Ini dimulai dengan masuknya makanan melalui paruh dan berakhir dengan
limbah keluar di ventilasi. Makanan dipecah dan diserap untuk digunakan
sepanjang jalan.
Gambar Contoh Kelompok Aves
A.
Sistem Pencernaan Burung
Pada prinsipnya sistem
pencernaan burung dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1.
Sistem Pencernaan
Secara Mekanis
Secara Mekanis dirongga
mulut bahan pakan didorong secara mekanis oleh lidah menuju kerongkongan
(oesophagus) disini bahan pakan tersebut menuju tembolok, selanjutnya didorong
menuju empedal dan didalam empedal (ampela) bahan makanan mengalami proses
pengecilan partikel secara mekanis agar luas permukaan serapannya menjadi lebih
luas atau lebar dan enzim pencernaan dapat melakukan penetrasi lebih dalam.
2.
Sistem Pencernaan
Secara Enzimatis
Kelenjar yang banyak didalam
tubuh burung mempu mencerna pakan secara enzimatis, di dalam rongga mulut bahan
makanan dicerna oleh amilase ptyalin untuk mengubah pati menjadi karbohidrat
yang lebih sederhana. Di dalam lambung, pakan yang dalam proses pencernaan
(ingesta) diasamkan oleh keberadaan asam khlorida (HCl) atau asam lambung. Asam
ini sangat penting untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin yang sangat
dibutuhkan untuk mencerna protein menjadi pepton (senyawa protein yang lebih
sederhana) sehingga dapat diserap oleh usus halus.
Kemudian ingesta
didorong menuju usus halus yang terdiri dari 3 bagian yaitu duodenum, jejunum
dan illeum. Pada dinding doudenum ini terdapat pangkreas yang menghasilkan
beberapa enzim seperti amilase dan lipase. Amilase untuk mencerna pati menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana. Lipase penting untuk mencerna lemak menjadi
asam lemak yang akan diserap oleh usus halus. Kemudian mengalami absorbsi
nutrien dalam usus halus , ingesta selanjutnya didorong menuju usus besar dan
disini sedikit mengalami absorbsi nutrien.
3.
Sistem Pencernaan
Secara Biologis
Secara biologis sistem
pencernaan ini dilakukan oleh mikroba sehingga proses pencernaan ini kemudian
disebut pencernaan secara mikro-biologis. Proses pencernaan secara
mikro-biologis terjadi ketika ingesta tertahan didalam usus besar, seperti
sekum dan usus besar. Pada Unggas khususnya ayam, guna meningkatkan efektifitas
pencernaan secara biologis ini maka pada saat sekarang dikembangkan berbagai
macam produk probiotik maupun prebiotik
(pakan mikroba) yang tujuannya untuk memperbanyak jumlah mikroorganisme
yang menguntungkan didalam saluran pencernaan. Mikroba ini sekaligus mendesak
keberadaan mikroba patogen yang dapat merugikan derajat kesehatan unggas. Namun
tampaknya pada burung hal ini belum terlalu berkembang.
B.
Organ-organ yang berperan
·
Rongga mulut
Di dalam rongga mulut,
pakan atau makanan dicampur dengan air ludah dan enzim air ludah (Saliva).Air
ludah ini berfungsi sebagai bahan lubrikasi, air ludah juga berfungsi sebagai
enzim dalam proses pencernaan secara enzimatis. Komposisi air ludah didominasi
oleh air yang mengandung 99,00 % air dan 1% campuran mucin, mineral dan
a-amilase. Amilase Saliva mencerna pati (amilum) dan polisakarida sejenis serta
dapat aktif hingga ujung oesophagus.
Gambar Rongga
Mulut Aves
·
Proses didalam tembolok
(Crop)
Tembolok (crop)
terdapat didalam tenggorokan bagian
akhir, Tenggorokan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan
lambung. Dibagian ini pakan tidak mengalami proses pencernaan apapun. Pakan
hanya melewati saluran ini saja. Pakan dapat lewat dan melalui bagian ini
dengan lancar karena 2 hal yaitu : peristiwa peristaltis dinding saluran
oesophagus serta gaya gravitasi bumi yang membantu menarik pakan masuk menuju
organ pencernaan berikutnya. Ketika pakan memasuki rongga mulut, pakan dapat
masuk ke tenggorokan dengan bantuan lidah kaku yang terdapat pada pangkal
(bagian belakang) rongga mulut tersebut.
Tembolok adalah
pelebaran oesophagus (tenggorokan). Organ ini merupakan tempat penampungan,
penimbunan, pelunakan dan penyimpanan pakan yang masuk untuk sementara waktu.
Dibagian ini pakan yang dikumpulkan ditampung dan ditimbun sebanyak mungkin dan
selanjutnya mengalami proses perendaman oleh pengaruh cairan yang disekresikan
atau dikeluarkan oleh dinding tembolok sehingga menjadi lebih lunak.
Pelunakan ini sangat
penting untuk memudahkan proses pembongkaran fisik pakan dan memudahkan enzim
pencernaan melakukan penetrasi kedalam pakan. Bagi burung, tembolok merupakan
organ yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Kontrol ini pada burung diatur oleh
2 hal yaitu kontrol fisik dan kontrol khemis. Secara fisik, burung akan merasa
lapar bila tembolok kosong dan sebaliknya jika penuh akan merasa kenyang.
Secara khemis rasa lapar dipengaruhi oleh kadar gula (glukosa) dalam darah.
Apabila kadar glukosa darah turun hingga dibawah ambang batas lapar, burung akan
mulai merasa lapar, jika burung mulai makan, kadar glukosa naik hingga mencapai
ambang batas kenyang, burung akan merasa nyaman dan menghentikan aktivitas
makannya (karena merasa kenyang). Proses ini terjadi secara alamiah sebagai
hadiah Allah Yang Maha Kuasa bagi makhluk-Nya.
Pada pagi hari,
tembolok burung kosong dan burung merasa lapar. Apabila burung makan, pakan
akan langsung dilewatkan dari oesophagus menuju proventrikulus tanpa masuk
tembolok terlebih dahulu. Apabila burung makan terus, pakan yang antri dicerna
akan tertahan dan transit terlebih dahulu ditembolok. Apabila tembolok telah
penuh, burung piaraan akan merasa kenyang secara fisik. Burung akan segera
berhenti makan meskipun sebenarnya kebutuhan energinya belum terpenuhi. Apabila
pakan yang dikonsumsi mengandung energi tinggi maka apabila kebutuhan energinya
telah terpenuhi, burung akan merasa kenyang secara khemis. Burung akan segera
berhenti makan meskipun temboloknya belum penuh terisi pakan.
·
Proses didalam
Proventrikulus
Lambung (Proventrikulus)
yang asam karena pengaruh asam lambung (HCI) akan menghentikan aktivitas enzim
amilase saliva. Tingkat keasaman (pH) pada organ ini berkisar pada 2,0 yang
masuk dalam kriteria sangat asam.
Enzim yang aktif pada
proventrikulus adalah pepsin dan renin. Selain kedua enzim tersebut,
diproventrikulus juga disekresikan cairan yang mengandung air, garam an
organik, pepsinogen dan lipase. Pepsinogen melakukan pencernaan protein secara
tidak langsung. Lipase lambung melakukan pencernaan lemak menjadi asam lemak
dan gliserol. Di dalam proventrikulus tidak terjadi pencernaan karbohidrat
secara spesifik.
Gambar
Proventriculus Aves
·
Proses didalam Ampela
(Gizzard)
Proses pelumatan pakan
didalam gizzard dibantu oleh grit. Grit umumnya berupa kerikil/batu kecil,
pecahan kaca, remukan kerang, dll. Grit ini membantu gizzard dalam melumatkan
pakan menjadi partikel - partikel lebih kecil agar permukaan pakan lebih luas
dalam menerima penetrasi enzim - enzim pencernaan.
Proses pelumatan pakan
ini sangat penting dalam proses pencernaan pakan. Semakin banyak bagian pakan
yang terkena penetrasi enzim pencernaan maka semakin besar kesempatan nutrien
dalam (ingesta) pakan tercerna menjadi nutrien - nutrien yang siap diserap dan
dipergunakan dalam proses metabolisme.
Gambar Gizzard
pada Aves
·
Proses didalam usus
halus
Usus halus terdiri atas
duodenum (usus 12 jari), jejunum dan ileum. Duodenum merupakan tempat utama
absorbsi nutrien pakan yang telah tercerna. Absorbsi nutrien oleh duodenum ini
dibantu oleh sekresi 4 cairan, yaitu cairan duodenum, cairan empedu, cairan
pankreas dan cairan usus. Fungsi usus adalah melindungi dinding duodenum dari
pengaruh suasana asam dari lambung (proventrikulus).
Cairan (garam) empedu
dihasilkan oleh hati, cairan ini mengandung asam empedu dan zat warna empedu
(K+ dan Na+) adalah mengemulsikan lemak, mengaktifkan fungsi lipase pankreas
serta menstabilkan emulsi dengan cara menghidrolisis lemak (menjadi asam lemak
dan glisero).
Gambar Usus
Halus Aves
·
Proses didalam usus
besar
Didalam usus besar
masih terdapat substansi pakan yang belum / tidak tercerna dan tidak
terabsorbsi oleh usus halus, seperti selulosa dan hemiselulosa. Selulosa dan
hemilulosa tidak terhidrolisis oleh enzim apapun yang dihasilkan burung.
·
Proses didalam sekum
dan Kolon
Didalam sekum dan kolon
terdapat kegiatan jasad renik, seperti bakteri proteolitik dengan fungsi utama
mencerna protein - protein yang belum tercerna di usus halus seperti skatole,
indole, fenol, asam - asam lemak, H2S, asam - asam amino dll.
Selain pencernaan protein tahap kedua tersebut diatas, didalam
sekum juga terjadi proses hidrolisis selulosa dan hemiselulosa secara sangat
terbatas. Selain itu jasad renik yang terdapat pada sekum juga mensintesis vitamin
B (sebagian kecil diabsorbsi). Sintesis
vitamin B ini seakan tidak terlalu penting lagi karena setelah sekum tidak
terdapat lagi organ yang secara signifikan mengabsorbsi nutrien.
B.
Mekanisme Pencernaan Aves
Pembahasan pencernaan burung dimulai
dengan mulut. Paruh burung atau tagihan mengganti bibir dan gigi mamalia
dan bervariasi dalam bentuk, ukuran, panjang dan fungsi sesuai dengan jenis
makanan yang dikonsumsi. Benih-kerupuk seperti pipit memiliki paruh kerucut
pendek, sedangkan burung pemangsa seperti elang memiliki paruh bengkok yang
kuat untuk merobek daging. Lidah burung, seperti paruh, disesuaikan dengan
jenis makanan burung mengkonsumsi. Pelatuk memiliki lidah panjang sempit yang
berfungsi sebagai tombak, yang memungkinkan mereka untuk mengekstrak serangga
dari lubang mereka mengebor di kayu mati. Burung pemangsa dan finch memiliki
pendek, tebal, lidah berdaging yang memungkinkan mereka untuk memanipulasi
makanan mereka. Unggas dan pelikan memiliki lidah yang memungkinkan makanan
menjadi mudah didorong ke bagian belakang mulut untuk menelan. Mulut burung
relatif tidak penting dalam makan dan mencerna makanan dibandingkan dengan,
misalnya, mulut mamalia. Namun, sebagian besar burung yang memiliki kelenjar
ludah dan paruh dan lidah yang membantu burung memanipulasi makanan untuk menelan.
Setelah meninggalkan mulut, makanan
melewati kerongkongan dalam perjalanan ke perut (pada burung yang
disebut proventrikulus). Burung memiliki dua bagian perut, bagian
kelenjar yang dikenal sebagai proventrikulus dan sebagian otot yang
dikenal sebagai lambung otot. Asam klorida, lendir dan enzim pencernaan,
pepsin, disekresikan oleh sel-sel khusus dalam proventrikulus dan memulai
proses mogok struktur bahan makanan. Makanan kemudian melewati ke bagian kedua
dari perut, lambung otot. Rempela tersebut melakukan fungsi yang sama seperti
gigi mamalia, grinding dan pembongkaran makanan, sehingga memudahkan enzim
pencernaan untuk memecah makanan. Dalam kebanyakan burung rempela mengandung
butiran pasir atau batu-batu kecil untuk membantu proses penggilingan.
Usus kecil adalah di
mana makanan dicerna dan diserap. Usus kecil bervariasi panjang dan struktur
tergantung pada diet spesies. Burung karnivora cenderung memiliki lebih pendek,
usus kecil kurang kompleks. Burung herbivora memiliki panjang, lebih berkembang
usus kecil. Enzim, diproduksi di pankreas, memecah protein dan lemak di usus
kecil. Nutrisi tersebut kemudian diserap melalui membran usus dan ke dalam
aliran darah. Para burung l Arge usus direduksi menjadi pendek, koneksi
tanpa sifat antara usus halus dan kloaka. Kloaka adalah daerah memegang
final untuk produk limbah pencernaan sampai mereka voided melalui ventilasi
Gambar
Mekanisme Sistem Percernaan Aves
Bantu buat Kartu Kredit BANK BNI dengan beragam fasilitas dan diskon, free iuran tahun pertama di manapun anda berada di seluruh pelosok nusantara Kartu Kredit BNI, adalah Kartu Kredit BNI MasterCard dan BNI VISA, baik Kartu Biru, Emas
BalasHapusmaupun Platinum berikut Kartu Tambahannya.
100% berkas aman cukup fc ktp.slip
gaji/skp kartu kredit npwp
khusus karyawan gaji min 3 jt perbulan.owner lampirkan fc ktp siup dan npwp bila memiliki kartu kredit bisa dilampirkan
proses maks 10 hari kerja.Diskon 15% untuk makanan dan minuman dengan minimum transaksi Rp 150.000,- dan maksimum transaksi Rp 2.000.000,-.
Diskon 20% untuk menu makanan Hot Kitchen (tidak termasuk Toast/Honey Toast/Beverage) dengan minimum transaksi Rp 150.000.- dan maksimum transaksi Rp 2.000.000,- (sebelum diskon, pajak dan servis).
Garuda Indonesia Travel Fair 2014, kerjasama Bank Negara Indonesia dengan Garuda Indonesia, one stop shopping untuk paket wisata Anda dengan harga spesial menggunakan Kartu Kredit dan Kartu Debit BNI.
Diskon cicilan 0% selama 3 & 6 bulan atau cicilan bunga ringan 0,8% selama 9 & 12 bulan dengan transaksi minimum Rp 1.000.000,-
Hemat hingga 50% atau maksimum Rp 1.000.000,- dengan BNI Reward Points.
Informasi lebih lanjut hubungi BNI Call 500046 atau 021-500046/68888 dari ponsel.atau dengan marketing kami cabang BNI SEMARANG
chairul sarto utomo via sms telp
085229348635, 085600125176 pin bb 3166854C. TELP KANTOR ( 024 ) 33051946 FAK 024 86455931